Laptop Murah untuk Anak
BOSTON - Anak-anak dari negara berkembang sebentar lagi bisa memakai laptop murah. Program ''Laptop per Child'' yang didanai Massachusetts Institute of Technology akan menggulirkan 2.500 laptop dengan harga hanya 150 dolar (Rp 1,3 juta) pada Februari ini.
Sekolah-sekolah negeri di Brasil, Uruguay, Libia, Rwanda, Pakistan, Thailand, Etiopia, dan Tepi Barat termasuk dalam putaran pertama program itu. Setelah itu, program yang lebih luas akan menjangkau Indonesia dan beberapa negara lain.
Program laptop murah itu bertujuan meningkatkan kemampuan anak-anak di bidang teknologi digital. Dengan laptop yang didesain sesuai kebutuhan anak-anak itu, para siswa bisa bereksperimen dengan teknologi digital, mulai dari mengetik surat hingga menciptakan komposisi musik.
Beberapa keunggulan laptop itu antara lain, charger baterai yang mungil, keyboard untuk penggunaan multibahasa, kamera video digital, koneksi nirkabel, dan sistem operasi Linux yang tidak sekomersil Windows.(rtr-gn-25)
Cincin dari Abu Hewan
Meskipun kucing dan anjing kesayangannya sudah mati, Sue Rogers (44) tak pernah mau berpisah dari dua hewan itu. Dia mengkremasi bangkai kedua binatang itu, kemudian abunya dijadikan cincin. Warga Devon, Inggris, itu rela mengeluarkan biaya 3.200 poundsterling (sekitar Rp 56,5 juta) demi cincin tersebut.
''Saya sangat senang dengan cincin ini. Dengan memakainya, saya merasa selalu bersama dua binatang itu sepanjang waktu, meskipun keduanya sudah mati. Ini benar-benar cincin yang cantik,'' kata Rogers kepada Daily Mail. (afp-ben-26)
Bom di Kampus, 18 Tewas
BAGDAD - Serangan bom truk mengguncang kawasan kampus Universitas Ilmu Ekonomi di Bagdad barat, Selasa kemarin. Sedikitnya 18 orang tewas dan 40 lainnya terluka akibat ledakan bom itu.
Polisi menjelaskan, truk bermuatan bom meledak di halaman parkir kampus di Distrik Iskan. Lokasi kampus itu berdekatan dengan gudang pangan Kementerian Perdagangan. Selain menelan korban jiwa, pengeboman itu juga menyebabkan beberapa bangunan rusak berat.
Serangan itu terjadi sehari setelah aksi pengeboman di dua pasar Bagdad yang menewaskan lebih dari 80 orang.
Pada saat yang sama, pasukan Irak dan Amerika melancarkan operasi keamanan di Bagdad untuk menghentikan konflik sektarian antara muslim syiah dan suni. Operasi itu dipandang sebagai peluang terakhir untuk mencegah perang saudara di Irak. Puluhan ribu orang telah meninggal akibat konflik sektarian yang dipicu serangan bom di masjid syiah Samarra setahun lalu.